Bukan Mars Tapi Planet Ini yang Paling Bisa Dihuni Manusia Suhunya Tak Terlalu Dingin
Menelusuri luar angkasa sebagai mimpi banyak periset dan beberapa astronom di dunia. Selama ini, planet merah Mars ialah satu diantara jumlahnya planet di tata surya kita yang sering jadi sasaran untuk ditelusuri.
Tetapi bila bukan Mars, berapakah lamanya waktu yang diperlukan manusia untuk menelusuri planet lain? Slot terpercaya di indonesia Apa kemungkinan untuk kita untuk menelusuri dunia di luar tata surya? Semua jawaban itu bergantung pada planet yang mana dituju.
Serkan Saydam, wakil direktur Pusat Riset Tehnik Agen slot terpercaya Luar Angkasa Australia, menjelaskan kita kemungkinan sanggup menjajah Mars pada beberapa dasawarsa di depan. “Saya yakin di tahun 2050 kita akan mempunyai koloni manusia di Mars,” kata Saydam d ikutip dari Live Science, Kamis (6/4).
Kembali dengan kepercayaan diri Saydam, Louis Friedman, seorang insinyur astronautika, memiliki pendapat jika kolonisasi Mars mustahil terjadi di periode kedepan. Tetapi Cina sudah siap-siap untuk mengirimi manusia ke Mars di tahun 2033, sedangkan NASA mempunyai tujuan untuk mengirimi astronot ke situ di akhir 2030-an atau awalnya 2040-an.
Selama ini, Mars masih jadi pujaan sebagai sasaran planet jajahan. Meskipun begitu, sebetulnya planet merah ini bukan planet yang paling akomodatif untuk manusia. Atmosfer Mars lebih dari 95% karbon dioksida, dan benar-benar dingin temperatur rerata sekitaran minus 80 derajat Fahrenheit (minus 60 derajat Celcius).
Jauh dari Bumi atau Mars, tentu saja tentu ada planet yang lain lebih ramah untuk jadi rumah yang bisa diketemukan di luar tata surya kita, yang disebutkan planet ekstrasurya. Permasalahannya, lokasi planet ekstrasurya benar-benar jauh dari capaian manusia.
Tetapi Frédéric Marin, astrofisikawan lubang hitam di Kampus Strasbourg, Prancis, memberikan perkiraan waktu pintas dalam mencapai planet ekstrasurya, “Eksoplanet atau ekstrasurya paling dekat akan memerlukan waktu beberapa puluh ribu tahun untuk diraih tehnologi kita sekarang ini,” ucapnya walau kedengar benar-benar tidak mungkin.
Tapi Marin menginginkan berlangsungnya pemotongan waktu yang semakin lebih singkat karena pesawat ruangan angkasa yang semakin lebih cepat. “Dalam sains, kecepatan alat propulsi bertambah dengan factor 10 dalam tiap era,” kata Marin.